STS. Young Endeavour (marinebuzz.com) |
Sydney-Hobart Race di mulai usai perayaan Natal dan berakhir menjelang puncak acara pergantian tahun baru. Lomba layar yang bertujuan membina mental dan karakter para remaja ini, dimulai dari pelabuhan Sydney dan berakhir di Hobart, Kepulauan Tasmania, Australia, menempuh jarak sekitar 400 mil laut. Sebanyak 138 kapal layar berpartisipasi dalam lomba yang sudah menjadi tradisi pelaut di negeri Kanguru ini. Suasana berlangsung meriah.
Suatu ketika, di tahun 1993 dua orang pelaut Indonesia Kapten (P) Gita Arjakusuma dan Mayor (P) Iskandar sempat mengikuti Lomba Layar Sydney-Hobart di Australia. Mereka bergabung bersama para remaja Australia di kapal Angkatan Laut Australia STS (Sail Training Ship) Young Endeavour.
Tradisi Pelaut Ausralia
Sydney-Hobart Youth Race adalah lomba layar yang sudah menjadi tradisi, yang dilaksanakan menjelang pergantian tahun. Jadi, selain lomba Darwin-Ambon, Freemantle-Bali, juga ada Sydney-Hobart yang selalu dilaksanakan setelah perayaan Natal.
Rupanya sejak lebih dari 50 tahun silam, para pelaut di pelabuhan Sydney (Sydney Sailing Club), secara rutin menyelenggarakan lomba Sydney-Hobart Race yang menempuh jarak sekitar 400 nautical mile (dari pelabuhan Sydney menuju pelabuhan Hobart di Kepulauan Tasmania).
Menjelang hari pelaksanaan, Kapten Gita bersama Mayor Iskandar yang juga atlit selancar angin, berangkat ke Sydney. Tiba di sana, mereka diterima oleh Atase Pertahanan Angkatan Laut Indonesia di Australia yang kemudian memperkenalkan mereka kepada nakhoda STS Young Endeavour. Sebelumnya memang sudah ada persetujuan antara Angkatan Laut Australia dan pihak TNI-AL untuk mengikutsertakan mereka berdua di atas kapal STS Young Endeavour.
endeavour seek australian (cadetnev.gov.au) |
Itulah unsur-unsur penting setelah seseorang meninggalkan kapal dan kembali ke kehidupan nyata di masyarakat. Selain itu, ketika mereka berada di atas kapal, di antara peserta timbul kesadaran bahwa satu sama lain saling membutuhkan, sehingga sifat-sifat yang hanya mementingkan diri sendiri bahkan sifat yang mau menang sendiri dan kecenderungan otoriter, hanya bisa diubah dengan cepat ketika menghadapi tantangan dan bahaya bersama. Karena hanya dengan kerjasama yang baik, yang dapat menyelamatkan mereka . Dan itu, bisa dialami ketika seseorang berada di atas sebuah kapal layar.
Diminati Para Remaja
Para remaja yang turut serta dalam tim STS Young Endeavour pada lomba Sydney-Hobart tahun 1993, terdiri dari 44 remaja; 24 putera dan 20 puteri. Usia mereka pun terbilang masih belia, antara 16-21 tahun sesuai dengan standard peraturan ISTA (International Sail Training Association). Tetapi, mereka adalah para remaja pilihan yang rata-rata (paling tidak) sudah pernah mengikuti rute-rute latihan pelayaran dengan menggunakan kapal STS Young Endeavour. Kapal yang cantik ini merupakan hadiah dari kerajaan Inggris kepada pemerintah Australia dalam upaya membangun jiwa kebaharian di kalangan pemuda dan remaja Australia.
Animo para pelajar untuk mengikuti pelayaran dengan STS Young Endeavour itu sendiri, tampak sangat besar. Meskipun mereka harus mengeluarkan koceknya sendiri, untuk bisa mengikuti pelayaran selama 4 hari di laut yakni sekitar 800 dolar AS/per orang.
Tentunya biaya sebesar itu tidak terlalu menyulitkan bagi kebanyakan warganegara Australia untuk mengikuti acara-acara lomba layar yang prestisius ini, jika dibandingkan dengan rata-rata tingkat pendapatan penduduk Australia.
sydney-hobart race (wikipedia.org) |
Pada saat tinggi gelombang antara 7-8 meter itulah, pengetahuan, mental dan jiwa mereka benar-benar diuji agar tetap bersemangat, terus berusaha untuk bisa mengendalikan dan mengarahkan kapal sedemikian rupa, sehingga bisa mencapai pelabuhan Hobart di Kepulauan Tasmania.
Medan yang Lumayan Berat
Lomba layar kali ini, memang terbilang lumayan berat. Bayangkan saja, dari jumlah seluruh peserta yang tercatat (pada 26 Desember 1993) sebanyak 138 kapal. Terdiri dari kapal jenis Racing Division dan Cruising Division. Namun ternyata, dari jumlah sebanyak itu, yang bisa mencapai garis finish dan tiba di Hobart pada tanggal 31 Desember 1993, sampai pukul 19.00 malam, hanya sebanyak 34 kapal.
Panitia lomba menerima laporan; sebanyak 16 kapal mengalami patah tiangnya sehingga tidak mampu melanjutkan perlombaan, dua buah kapal tenggelam, empat orang mengalami cedera. Bahkan dua orang dinyatakan hilang.
Sedangkan kapal-kapal lain sisanya, terpaksa berdeviasi ke pelabuhan-pelabuhan terdekat untuk berlindung. Demikianlah suasana yang menggambarkan lumayan beratnya lomba Sydney-Hobart ketika itu. Meskipun demikian, acara yang sudah menjadi tradisi ini tetap dilaksanakan pada setiap menjelang pergantian tahun (Tahun Baru) karena acara tersebut merupakan kebanggaan masyarakat pelaut di Australia.
syney-hobart race valenciasailing.blogspot.com (copy right ROLEX) |
Begitu pula yang dirasakan dua pelaut Indonesia itu. Setelah mereka menyelesaikan tali temali setelah kapal sandar, kemudian mereka berkumpul di suatu tempat. Di mana Panitia Lomba menyatakan bahwa Lomba Layar sudah berakhir. Kemudian mereka diminta mengikuti upacara penyambutan dari Hobart Sailing Club yang dilanjutkan dengan makan malam bersama di atas kapal. Acara berlangsung sangat meriah!
Pengalaman apa yang diperoleh dari Lomba Layar Sydney-Hobart? Selain mereka melihat bagaimana pola-pola pelatihan remaja di atas kapal, mereka juga memetik pelajaran berharga tentang bagaimana cara para juri disana melaksanakan perlombaan layar dengan standar internasional.
Mereka juga tahu, hal teknis lainnya seperti bagaimana cara menentukan handicap setiap kapal, bagaimana mengadakan briefing kepada para skipper agar memahami rute-rute yang harus ditempuh, demikian juga tempat-tempat start dan finish, serta beberapa peraturan yang harus diketahui oleh setiap nakhoda kapal.
Yang paling penting, dua pelaut Indonesia itu, sempat memetik pelajaran tentang bagaimana sistem pelatihan yang diterapkan bagi para remaja, agar para remaja betul-betul mendapat bekal pengetahuan yang memadai mengenai ilmu kebaharian, khususnya pelayaran, sehingga mereka termotivasi pergi ke laut dan berani menghadapi setiap kesulitan ketika berada di tengah laut. Hal-hal semacam inilah yang sangat diperlukan, ketika di Indonesia diselenggarakan berbagai kegiatan bertajuk ‘Lomba Layar’.Sail Indonesia, Sail Banda, Sail Ambon, Sail Wakatobi dan kini juga ada Sabang Regatta dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar