Selasa, November 24, 2015

The Notorious Setya Novanto

Jarum jam sejenak berputar ke belakang, pada peristiwa yang terjadi  setahun lebih sebulan silam.Tepatnya Kamis 2 Oktober 2014, ketika itu, para politisi Senayan sepakat memilih Setya Novanto mantan Bendahara Umum Partai Golkar, sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI).
Setya Novanto

Meski suara di luar gedung penuh dengan hiruk pikuk pro dan kontra, tetapi nama Setya Novanto tetap melejit berkat negosiasi antar pimpinan partai pemenang Pemilu. 

Satu hal yang penting dari sisi buruk demokrasi kini tampak nyata, bahwa suara terbanyak bukan berarti suara terbaik! 

Aroma politik dagang sapi, kental tercium diantara tawar menawar dibalik lobi voting siapa yang bakal menjadi pimpinal lembaga yang terhormat itu.


Kamis, November 19, 2015

Are You PROPER?

Menimbang Perusahaan/Industri Ramah atau Jahat Terhadap Lingkungan (1)

''Siapa mengambil, dia harus memberi. Jika Anda mengambil tetapi tidak memberi, Anda pantas  dipermalukan di mata publik,''  

Bumi yang rentan, ditangan Anda
Itulah kira-kira pelajaran menarik, yang saya temukan dari rak lemari clouding-nya  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan yang disingkat PROPER.

PROPER kini jadi semacam instrumen untuk memantau perusahaan/industri di tanah air. Apakah mereka sudah patuh, taat aturan terkait dengan kelestarian lingkungan atau belum atau justru bandel dan tidak peduli terhadap segala limbah yang mereka buang? Bisa jadi, juga malah sudah melebihi  dari ketaatan yang dipersyaratkan (beyond compliance)?



Selasa, November 17, 2015

Pendonor Jenazah Itu, Telah Tiada

Yefigarata S. Graputin,











Nama aslinya: Maulana Patarani (63) tetapi lebih dikenal dengan Yefigarata S. Graputin,  Perawakannya kerempeng, rambutnya yang berwarna jagung dibiarkan panjang.Penampilannya lusuh dan cuek. Tetapi dia selalu tampak tersenyum dan senang bercanda.

Jebolan Sekolah Tinggi Filsafat Drijarkara ini juga senang menulis puisi. Selera humornya tak pernah kering...selalu saja ada bahan cerita yang tak lain berisi tentang  kemelaratan dan kesusahan hidup yang diejeknya dengan ringan dan santai, nyaris tanpa beban.

Seniman dan sekaligus mantan Wartawan ini, Kamis (12/11/2015), sekitar pukul 11.00 siang, ditemukan tengah merintih di sebuah kamar yang sempit di bilangan Kampung Bahagia, Babelan, Bekasi Utara.

Mulyono, pemilik rumah, yang sudah seperti saudaranya itu, segera menemuinya dibantu Hapsah, istrinya, mereka berdua bersusah payah berusaha mengeluarkan Yefi, panggilan akrabnya dari kamar sempit itu dan  segera mencari pertolongan.

Di tengah perjalanan ke Rumah Sakit terdekat, Yefi ternyata sudah tiada. Mulyono memutuskan untuk balik kanan sebelum sampai Rumah Sakit. Tiba di rumah dia memanggil dokter untuk memastikan. Dan benar, Yefi dinyatakan sudah meninggal, itu sekitar pukul 12.00. Kontan para tetangga heboh. Pasalnya, tidak sedikit yang melihatnya dalam keadaan sehat, bahkan sempat bercanda seperti kebiasaannya, tak luput dirasakan para tetangga sekitar.