Minggu, Mei 30, 2010

Living as Courier: Bekerja Sambil Beramal

Adakah pekerjaan yang lebih menarik selain sesuatu yang mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain?
misi kurir

Kehadirannya, terkadang ditunggu-tunggu! Tetapi bisa juga, dipandang sinis ketika ia datang mengetuk pintu rumah, menekan tombol bel di rumah Anda, bahkan meminta anda menandatangani bukti bahwa Anda telah menerima sesuatu. Apakah berupa paket yang memang Anda tunggu, dokumen penting, atau bahkan lembaran tagihan yang tidak Anda harapkan kedatangannya karena mengganggu dompet Anda.

Terlepas dari apapun isinya, si pembawa pesan hanyalah petugas yang menjalankan suatu perintah untuk menyampaikannnya kepada seseorang dengan alamat yang tertera jelas. Dan untuk itu, ia mendapatkan bayaran. Ia menjadi seseorang yang memiliki profesi mulia: pengemban AMANAT.

tak ada perang
tanpa kesepakatan
perang via kurir
Sudah sejak dahulu kala, kurir adalah orang yang dihormati. Pernahkah Anda menyaksikan bagaimana sebuah lapangan atau arena dimana dua kelompok manusia yang siap berperang dengan senjata terhunus di kedua pihak, bisa kemudian berdamai dengan mengutus seseorang untuk menyampaikan sesuatu ? atau justru sebaliknya? Terjadi peperangan dahsyat setelah kedua pihak tidak mencapai titik temu yang bisa di negosiasikan? Dan si pembawa pesan atau messengger, menurut etik hukum perang: TIDAK BOLEH DILUKAI. APALAGI DIBUNUH. Jika hal tersebut dilakukan oleh sesuatu kelompok, maka kelompok dari pihak lain akan menilai tindakan itu sebagai pertanda PERMUSUHAN atau menantang untuk PERANG.