Pada masa Perang Dunia II, Katherine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, merintis pengembangan sebuah tes kepribadian yang kemudian dikenal sebagai Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Mereka memulai project penelitian ini dengan keyakinan bahwa pemahaman akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki dunia kerja (industri, pada masa itu).
Setelah melalui serangkaian pengembangan, MBTI akhirnya dikenal dunia pada tahun 1962. Dasar teorinya diperoleh dari pemikiran Carl Gustav Jung dalam bukunya yang terkenal, ‘’Psychological Types,’’ yang diterbitkan tahun 1921. Jung menyatakan bahwa manusia menggunakan empat fungsi psikologis utama dalam menjalani kehidupan, yaitu; sensing (indra), intuisi (gerak hati), feeling (rasa, perasaan) dan pemikiran (akal).
Dalam
perjalanan pengembangan MBTI, Katherine dan Isabel memiliki dua tujuan utama. Pertama,
mereka ingin mengidentifikasi preferensi dasar yang terkandung dalam teori
Jung. Kedua, mereka ingin mengidentifikasi dan mendeskripsikan 16 tipe
kepribadian yang muncul dari interaksi dan preferensi tersebut, dengan kata
lain; memudahkan kita untuk memahami teori dasar kepribadian manusia.
Tes
psikologi MBTI kemudian disusun ke dalam empat kategori utama, berdasarkan pemetaan
dimensi kecenderungan sifat dasar manusia.
Pertama, dimensi pemusatan perhatian yang
membedakan antara Introvert (I) dan Ekstrovert (E). Kedua,
dimensi memahami informasi dari luar, yaitu Sensing (S) dan Intuition (N).
Ketiga, dimensi menarik kesimpulan dan
keputusan antara Thinking (T) dan Feeling (F).
Terakhir, dimensi pola hidup, yaitu Judging
(J) dan Perceiving (P).