Kamis, Maret 24, 2011

Harta Karun di Dasar Laut Perairan Indonesia, Menunggu Diangkat !


emas batangan dari 
perairan Indonesia (surcouf-erick.com)
Berbagai catatan dan dokumen sejarah menyebutkan, bahwa sejak abad ke-7 hingga abad ke-19 perairan Nusantara telah menjadi kuburan bagi bangkai kapal-kapal yang tenggelam. Mereka berasal dari kapal-kapal dagang Cina (dari berbagai dinasti), kapal-kapal Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, dan Jepang. Serta kapal-kapal lainnya. 

Sudah ribuan kapal mengalami  nasib buruk sampai akhirnya karam karena berbagai sebab, seperti: tak kuasa menghadapi badai dan cuaca buruk; kurangnya pengetahuan navigasi geografis pelayaran sehingga kapal menabrak karang atau gosong-gosong; atau sebab lainnya seperti kapal –kapal tersebut menjadi sasaran perompak dan/atau terjadinya peperangan. 

Rabu, Maret 16, 2011

Gempa Bumi dan Tsunami, Pengalaman Dari Bengkulu (2)

Earthquake devastated Bengkulu
Bagian ke-2 dari tulisan pertama: 
Pengalaman Berada di Lokasi (Terdekat) Pusat Gempa Bumi

Gempa terjadi pukul 18.10 WIB. 
Pukul 18.30. Keadaan mulai tenang. Meski gempa susulan masih kerap terjadi hampir setiap 15 menit, namun kekuatannya menurun. 


Sebenarnya, ketika itu, saya dalam perjalanan mencari tempat penginapan, setelah menghadiri suatu pertemuan di sebuah Kantor Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan. Rencananya, pertemuan akan dilanjutkan besok pagi.

Jadi, ketika keadaan mulai tenang, kami pun melanjutkan niat semula: mencari hotel. Tetapi apa yang terjadi?   Justru mereka yang menginap di hotel-hotel  berhamburan keluar meninggalkan hotel. Tidak terkecuali para pengelolanya. Maka, malam itu, terpaksa kami ‘menginap’ di pinggir jalan.

Rupanya kami tidak sendirian, tampak orang-orang bergerombol di pinggir-pinggir jalan. Mereka mengeluarkan kendaraan dan seluruh barang-barang berharga lainnya dari dalam rumah. Menghindar dari reruntuhan pilar, atap atau apa saja yang bisa roboh sewaktu-waktu.

Selasa, Maret 15, 2011

Pengalaman Berada di Lokasi (Terdekat) Pusat Gempa Bumi

Tahukah Anda seperti apa gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter yang melanda negeri Sakura, Jepang belum lama ini?

Saya tidak tahu. Tetapi, saya pernah mengalami (melihat, merasakan dan berada di lokasi ) gempa terbesar berskala 7,9 SR ketika terjadi di Bengkulu, Sumatera Selatan, pada 12 September 2007.

"Bengkulu pernah dua kali diguncang gempa besar yaitu pada 2000 dengan kekuatan 7,3 SR dan pada 2007 hingga 7,9 SR yang merobohkan ribuan rumah penduduk, menelan puluhan korban jiwa dan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah" (kompas.com).

Juga gempa-gempa kecil susulan pasca tsunami ketika saya bertugas di Banda Aceh. Sudah begitu banyak gambaran yang bisa kita saksikan bagaimana luluh lantak dan porak porandanya gedung-gedung, ataupun karya manusia yang berada di muka bumi ini yang hancur digoyang gempa. Namun, sedikit sekali gambaran psikologis yang benar-benar bisa kita rasakan dari mereka yang menjadi korban. Anda tidak akan pernah tahu, sampai Anda mengalaminya sendiri.


ABOUT THIS BLOG

Pembaca Yth,

Terimakasih telah berkunjung!

Pernahkah Anda berada di suatu tempat,  jika melihat ke depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan, bahkan ke  sekeliling Anda yang terlihat adalah AIR dan hanya AIR? Sepanjang mata memandang hingga jauh ke batas ufuk sana...hanya permukaan air yang (tampak) berbatasan dengan horison di kaki langit. Itulah samudera. 

Dari titik manapun Anda berada sekarang, kemudian Anda bergerak ke sembarang arah,  maka pada akhirnya Anda hanya akan tiba di laut. Lautan inilah yang justru jauh lebih luas, lebih besar dari pada tanah tempat kita berpijak sekarang. Dan wilayah yang maha luas itu, masih menyimpan misteri untuk disingkap dan dieksplorasi secara optimal bagi kesejahteraan kita.

Saya tinggal di Indonesia yang lebih dari 2/3 wilayahnya adalah lautan. Bahkan daratan-daratan besar dan kecil yang disebut pulau berjumlah lebih dari 17,000 buah itu, berserakan terpencar seperti mosaik indah diantara dua samudera besar: Pasifik dan Hindia. Negeri kepulauan ini juga dilindungi gugusan-gugusan  benua besar, yang melindungi warganya dari amukan badai laut. Inilah tempat terbaik di dunia untuk berlayar.  

Filosof besar asal Yunani, Plato (427 - 347 SM) pernah menggambarkan suatu wilayah yang sangat indah, dengan daratan bersabuk emas dan mutu manikam di dalamnya. Alamnya sangat subur yang memungkinkan lahir, tumbuh dan berkembangnya peradaban manusia dengan tingkat kebudayaan tinggi yang disebut sebagai benua Atlantis. Namun Atlantis kini menghilang seiring dengan fenomena alam mencairnya lapisan es di kutub utara, yang menenggelamkan sebagian besar daratan yang pernah ada! 

Tanah Air Indonesia di masa lalu, bisa jadi adalah bagian dari apa yang disebut Plato sebagai misteri Atlantis yang hilang lebih dari 2000 tahun silam itu, karena Indonesia adalah sebuah surga eden, yang sesuai dengan kriteria Plato. 

Saya tidak bermaksud berlebihan. Tetapi tanah berikut sungai dan perairan yang luar biasa serta iklim yang nyaman ini lah, yang paling memungkinkan bagi tumbuh dan berkembangnya sebuah negeri di mana penduduknya makmur dan sejahtera dengan tingkat peradaban yang tinggi, dibandingkan kawasan lain di bumi ini yang memiliki suhu dan iklim yang ekstrem. 

Sayangnya, perairan Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati di  dasar lautnya, masih belum banyak disentuh. Begitu juga, dengan ribuan pantai yang indah nan eksotik di berbagai pulau, yang menanti siapa saja yang (datang, menetap atau singgah  sementara)  di Indonesia untuk di jelajahi dan dieksplorasi lebih jauh.  

Melalui blog ini, saya ingin mengajak Anda (melihat dan pergi) ke Laut. Dari gagasan sederhana inilah INDONESIA WATERS di buat. Bukan tentang laut tetapi tentang manusia yang berada dan tinggal di dekatnya. Seperti Pelayaran, Petualangan Bahari, Kapal Tradisional, dan bagaimana kita menghadapi Bencana air dari laut. 


Singkatnya, blog ini bercerita tentang air yang mengelilingi kita, hingga AIR MINUM yang mendominasi jagad mikro di dalam tubuh kita. Termasuk institusi publik di Indonesia yang mengurus dan mengelola masalah pemasokan dan distribusi AIR MINUM. Namun, tak bisa dihindarkan juga sesekali saya menulis beberapa sketsa sosial yang terjadi di Indonesia.

Semua Ide, Pengalaman dan Opini yang ditulis dan di upload di blog ini dimaksudkan untuk berbagi dengan Anda, dengan cara penulisan populer yang non fiksi. Sumber yang saya gunakan di dalamnya berasal dari berbagai  bahan yang berserakan, kemudian di kompilasi, di analisis dengan tambahan (sedikit) hasil refleksi. 
Tidak semua isi blog ini merupakan karya saya sendiri, tetapi juga berasal  dari karya tulis orang lain. Dan Anda dengan mudah dapat menemukan sumber yang saya gunakan di dalam penulisan blog ini. Harapan yang sama juga saya tujukan kepada Anda yang berminat dengan materi yang ada di blog ini,  silahkan di download dan dipergunakan dengan mencantumkan sumbernya.
Silahkan tinggalkan komentar, kesan, kritik atau apa saja meskipun untuk sekedar 'say hello'. Saya berharap tanggapan Anda dapat: meluruskan, mengoreksi atau memperkaya isi tulisan. sehingga akan sangat membantu saya dalam meng-update isi serta tampilan blog ini di masa mendatang agar lebih bermanfaat bagi pembaca lain yang datang kemudian.
Semoga menjadi inspirasi bagi Anda.


About Me: 
Saya lahir di Tasikmaslaya, sekolah di Bandung, bekerja di Jakarta dan menetap di Bekasi. Pernah bekerja lebih dari 10 tahun di bidang jurnalistik sebagai wartawan untuk beberapa media cetak nasional. 


Setelah itu, beralih profesi ke bidang : Public Relations, Marketing and Communication. Kemudian memutuskan untuk bekeja paruh waktu sebagai tenaga ahli (Individual Consultant) pada berbagai lembaga/institusi nasional dan asing.Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO).  Namun, selalu saja ada kerinduan untuk kembali ke dunia jurnalistik. Akhirnya, mulai pertengahan Maret 2014 kembali bergabung bersama beberapa teman dan seorang wartaran Senior untuk merintis sebuah suratkabar nasional di Jakarta.   


Pengalaman menarik, antara lain pernah mengikuti pelayaran muhibah bersama kapal latih KRI Dewa-Ruci ke beberapa negara di kawasan Asia, yang menimbulkan ketertarikan saya terhadap dunia kelautan. Selain itu, pernah juga bekerja untuk sebuah majalah internal di bidang penyediaan, pemasokan dan pendistribusian Air Minum di Indonesia. Pernah menulis buku di bidang Kelautan dan AIR MINUM serta tentang Motivasi, selain menulis artikel untuk media massa. 
Minat saya antara lain: membaca, menulis, bepergian ke tempat baru, bridge (kontrak), bermain musik (band), tanaman dan binatang peliharaan. Saya memiliki banyak teman dari berbagai kalangan. Dan senang berteman dengan siapa saja tanpa memandang asal-usul, suku, ras, golongan, pandangan politik. Bahkan agama dan kebangsaan. Anda dapat menemukan saya pada beberapa jejaring sosial yang saya ikuti, seperti di facebook.com; twitter.com; myspace.com; linkedin.com.


Baru beberapa bulan terakhir ini saja, saya gandrung dengan blogging. Karena itu, melalui blog INDONESIA WATERS, saya ingin berbagi (pengetahuan dan pengalaman) dengan Anda. 


Sekali lagi, terimakasih telah berkunjung ke blog INDONESIA WATERS. Dan mohon, tinggalkan pesan Anda demi perbaikan isi dan tampilan blog ini pada masa mendatang.

Saya berharap Anda sukses pada bidang profesi dan lapangan kerja  apa pun dan di mana pun kini Anda berada.


Salam,


Semy Havid
semyhavid@gmail.com 

http://IndonesiaWaters.Com


Sabtu, Maret 12, 2011

Turut Berduka Cita Atas Musibah Tsunami di Jepang

Pray For Japan

Hinomaru
Turut berduka cita kepada seluruh warga masyarakat Jepang atas musibah Tsunami menyusul terjadinya gempa bumi pada 11 Maret 2011 yang telah menelan korban sebanyak 28,000 jiwa. 

Musibah ini telah merenggut jiwa orang-orang yang kita cintai. Selain itu, ribuan orang telah menderita luka-luka dan kehilangan harta bendanya....

Tidak ada yang bisa memahami betapa berat peristiwa ini untuk dihadapi, kecuali oleh mereka yang telah mengalaminya. Dan kami memahami, sebagaimana kami mengalami musibah yang sama pada 26 Desember 2004 silam di Banda Aceh-Nias, Indonesia, di mana hampir 300.000 jiwa telah menjadi korban dan jutaan orang telah kehilangan anggota keluarganya. 


Tsunami Birds View

Bagaimana bencana tsunami terjadi di permukaan laut? 
Berikut animasi tsunami yang menghancurkan Banda Aceh, Indonesia, 26 Desember 2004 
(Part 3)

Tsunami Flat

Bagaimana bencana tsunami terjadi di permukaan laut? 
Berikut animasi tsunami yang menghancurkan Banda Aceh, Indonesia, 26 Desember 2004 
(part 2)


Tsunami Sphere...Watch This!

Bagaimana bencana tsunami terjadi di permukaan laut? 
Berikut animasi tsunami yang menghancurkan Banda Aceh, Indonesia, 26 Desember 2004 
(part 1)


Kamis, Maret 10, 2011

Jangan Biarkan Maruta Jaya Menjadi Besi Tua

Maruta Jaya-900
BJ. Habibie, salah seorang putera bangsa Indonesia terbaik, pernah mempunyai sebuah mimpi besar: kita (bangsa Indonesia) bisa menjadi bangsa yang maju, kuat dan disegani, dengan  menguasai teknologi kedirgantaraan dan kelautan, sehingga kita sanggup mengelola tanah air yang kaya ini untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Maka, berbagai proyek yang dinilai 'ambisius' pun digelar. Namun, itu tidak berlangsung lama. Iklim politik berubah dengan cepat hingga angin kencang menggoyang posisinya dari tampuk kekuasaan, sebagai orang nomor satu di negeri ini. Bersamaan dengan jatuhnya Presiden Habibie, secara perlahan tetapi pasti, musnah pula seluruh gagasan berikut proyek-proyek mercusuar yang telah dirintisnya.

Surat Seorang Pelaut Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


Kembalikan Karakter Bangsa Indonesia 
Kepada Matra: "DI LAUT KITA JAYA"



Maruta Jaya 900-BPPT VS Clipper Dykstra-Belanda

Rp. 8 Milyar VS Rp. 800 Milyar

Jika kita membuka kembali lembaran sejarah Nasional Indonesia, acapkali kita menemukan  betapa bersemangat dan menggelegarnya Ir. Soekarno, presiden RI pertama, yang  akrab disapa  Bung Karno itu, ketika beliau berpidato membangkitkan pentingnya PEMBINAAN MENTAL dan KARAKTER BANGSA.

Mengapa bahkan hingga kini pun, pembinaan mental dan karakter bangsa tetap relevan? Karena ia adalah fondasi utama bagi sebuah bangsa. Apalagi  bagi para pemuda/pemudi yang berada di sebuah Negara yang baru saja merdeka dan masih sangat rentan. Inilah  pesan  utama yang tiada henti dikumandangkan Bung Karno dalam setiap pidato sang “penyambung lidah rakyat” itu pada berbagai kesempatan. 

Minggu, Maret 06, 2011

Untuk Seorang Sahabat...!

Pagi ini saya termenung...!
Sebuah pengharapan yang cukup lama tersimpan di dalam ingatan...
terus terngiang di dalam setiap keadaan.
Ya, hasrat untuk memupus kerinduan kepada seorang sahabat, yang telah sekian lama tak terdengar kabarnya.

Tiga puluh tahun, ya benar tiga puluh tahun sudah berlalu.
Tiba-tiba saja terdengar kabar via bbm group dari seorang teman, kalau sahabat yang kurindukan untuk berjumpa itu, ternyata telah tiada.
Memang, ini bukan kali pertama kudengar kabar itu.
Meski sayup-sayup, pernah terdengar kalau dia memang telah pergi..pergi jauh untuk tidak akan pernah kembali.

Tetapi, sungguh aku tak perdulikan kabar sayup-sayup.
Ya, namanya saja sayup-sayup...tentu kuabaikan.
Sampai tadi malam..kudengar kabar yang sama, tetapi kali ini datang dari sumber yang dapat kupercaya.

Selamat jalan sahabat.
begitu banyak perbuatan baikmu padaku,
begitu banyak jejak yang kau tinggalkan dalam ingatanku,

Benar  kata seseorang: begitu banyak hal indah yang tidak terlihat, juga tidak bisa disentuh. Ia hanya berada dan tertinggal di dalam hati kita. 
Tak cukup tulisan ini mengungkapkan rasa kehilanganku....
Semoga segala kebaikanmu terbalaskan berlipat ganda di alam sana.
Selamat jalan : Sonny Sufyantsauri Hidayat. 
Pagi ini saya berdoa untukmu!