Kamis, Juli 03, 2014

Allan Nairn Ungkap Wawancara Off The Record dengan Prabowo



‘’Prabowo adalah seorang jenderal yang tidak percaya pada sistem demokrasi. Indonesia masih perlu rezim otoriter yang jinak.’’ ujar Allan Nairn, jurnalis Amerika dalam sebuah diskusi,  Selasa (12/07) di Jakarta.

Allan Nairn
Jurnalis yang kerap meliput investigasi kejahatan perang dan pelanggaran HAM, termasuk ketika kerusuhan di Santa Cruz, Timor Timur itu,  mengatakan, bahwa ia   pernah mewawancarai Prabowo tahun 2001 silam.

Ketika itu, kepada Prabowo ia menawarkan untuk tidak menyebutkan sumbernya, dan disepakati bahwa wawancara itu off the record. Namun, karena kepentingan yang lebih besar bagi bangsa  ini, dan mengingat Prabowo mungkin akan menjadi Presiden, ia merasa bahwa rakyat Indonesia berhak tahu siapa Prabowo sebenarnya.  



Prabowo dalam wawancara dengannya mengatakan bahwa di Indonesia masih banyak kanibalisme dan kerumunan yang rusuh sehingga masih belum siap untuk demokrasi. ‘’Prabowo ingin rezim ototiter yang jinak,” katanya.
Prabowo, tutur Allan, juga menghalalkan darah sipil yang dibunuh militer terkait dengan kasus pembunuhan massal Santa Cruz di Timor Timur.

Pada bagian lain wawancaranya, menurut Allan Prabowo merasa malu mempunyai presiden yang buta (Presiden Abdurrahman Wahid). Ia bahkan membandingkan dengan Presiden Putin, yang ganteng.

Jenderal Jahat di Kubu Jokowi

Allan juga mengakui masih banyak jenderal lainnya yang juga mempunyai kasus seperti Prabowo. Di kubu Jokowi, ada  Hendropriyono dan Wiranto, yang disebutnya juga terlibat pelanggaran HAM berat. 
“Keduanya juga jahat, membunuh orang sipil. Tapi pilihannya, Jokowi didukung oleh jenderal-jenderal yang bunuh sipil. Sementara Prabowo adalah jenderal yang bunuh orang sipil,” katanya.
Diakuinya, apa yang dia kemukakannya mengenai Prabowo adalah pelanggaran dalam kode etik jurnalistik. “Apa yang saya katakanini memang pelanggaran serius dalam jurnalistisk. Tetapi saya memiliki informasi ini. Dan saya rasa masyarakat Indonesia berhak tahu,” katanya.

Silahkan Tangkap Saya

Setelah beberapa tulisan yang ia muat di blog pribadinya, tentantg Prabowo dimuat. ‘’Orang Prabowo sebut saya musuh negara. TNI siap tangkap saya dan mengatakan bahwa artikel itu main-main.’’

Maka saya menantang kepada pak Prabowo. Kalau dia menilai apa yang saya tulis itu tidak benar, sebaiknya dia hadapi saya dalam sidang, di Indonesia.

Menurut Allan, dengan cara itu, maka persoalan benar atau tidaknya tulisan soal Prabowo itu bisa diselesaikan. Allan mengaku tak khawatir apabila dirinya harus ditangkap atas tulisannya itu.


Dia mengaku tidak takut keselamatan dirinya akibat pengungkapan itu.  “Silakan, saya ada di Indonesia. Saya di Jakarta. Mereka bisa menangkap saya untuk kejahatan atas kebenaran yang saya tulis tentang Prabowo, silakan,” ujarnya. (SH)

Tidak ada komentar: