Kamis, Juli 03, 2014

AHMAD DHANI BUKAN ANDY TIELMAN

Ahmad Dhani sungguh memalukan republik ini. Dia tidak mengerti sejarah, tidak mengerti perjalanan panjang demokrasi dan hak azasi manusia. Tingkahnya menggunakan seragam kebesaran  Komandan SS HeinrichHimmler, pasukan khusus partai Nazi yang menjadikan Adolf Hitler naik sebagai diktator yang menghancurkan Eropa. 

Kita bukan hidup di abad itu. Tetapi orang bijak bisa membaca dan mempelajari sejarah agar tidak terjebak dalam masa lampau umat manusia yang kelam.  Tidak kurang dari 10 juta manusia terbunuh oleh kekejaman Himmler, yang punya kegemaran melakukan pembunuhan manusia yang tidak disukainya melalui cara-cara yang biadab.  Orang Kristen, Komunis, Freemason, Liberal, serta orang yang bukan Jerman seperti Yahudi, Negro, Gipsi, Slavia dihabisi di kamar gas. Kulit mereka dibuat jacket, dan dagingnya dijadikan pupuk.

Piles of bodies in a liberated Nazi 
concentration camp in Germany
Himmler  yang membentuk kamp konsentrasi sangat ditakuti di sentero Eropa. Sementara  Ahmad Dhani dengan bangga menggunakan seragam Himmler dengan lencana merah di krah baju dan saku kanan tampil meniru gaya pembunuh massal itu.        

Tentu penampilan kembali  sosok pembunuh pada Perang  Dunia II itu menimbulkan kegemparan dan sekali gus mengundang protes dari berbagai negara, terutama dari bangsa-bangsa yang mengalami langsung bencana holocaust Hitler pada masa itu.

Kita semua memang tidak berada  pada masa itu. Tapi orang bijak dan arif tentu tidak ingin membangkitkan kembali suasana pada masa nilai-nilai manusia begitu direndahkan. Semua manusia berpendidikan pasti tahu bahkan bisa menyelami masa-masa menyakitkan itu dari mempelajari sejarah lengkap dengan berusaha memahami filsafat sejarah itu sendiri.  Di sinilah kedunguan Ahmad Dhani.

Video klip Ahmad Dhani dalam seragam Himmler menjadi lebih memalukan bagi  negeri ini, karena lagu yang diakui sebagai ciptaannya ternyata adalah jiplakan mentah-mentah dari  lagu ciptaan The Queen. Tentu saja protes-protes banyak berdatangan, selain dari mantan gitaris band itu Brian May menilai Ahmad Dhani telah mengubah lagu mereka tanpa izin.

Andy Tielman, musisi Indonesia
asal Kupang
Sebagai warga negara Indonesia tentu kita merasa perbuatan Ahmad Dhani itu adalah perbuatan memalukan bangsa ini.Tetapi kita sadar, Ahmad Dhani bukan Andy Tielman.  Ahmad Dhani tidak mengerti bahwa lagu-lagu rock ‘n roll modern justru berakar dari musik Timor yang khas, yang diperkenalkan oleh empat anak-anak Kupang pada sebuah pertunjukan di Jerman tahun 1958.  

Paul Mc Cartney yang terbang khusus dari Inggris untuk menonton Band The Timor Rythm Brothers  dalam memorinya mengaku terperangah.  Ia lalu pulang ke Liverpoll dan bersama teman-temannya membentuk band The Beatles.

Gitaris Jimmy Hendrix  juga mengakui meniru gaya Andy Tielman, anak Timor kelahiran Surabaya yang paling senior dalam band itu. Gaya musik Rock ‘n Roll modern kemudian tumbuh menjadi genre baru gaya musik dunia. Gaya ini kembali ke Indonesia sebagai gaya musik milik orang Eropa. Semua orang lupa, kecuali pemusik-pemusik besar sekaliber Mick Jagger. 

Pada pertengahan tahun 1996, pemusik  Rolling Stone ini masuk keluar kampung-kampung di Timor mencari akar musik rock, yang mempesona dunia pada kurun waktu yang cukup panjang.

Tentu Ahmad Dhani bukan sekaliber Mick Jagger. Masih jauh dari itu. Semestinya dia peduli akan sejarah dunia dan sejarah musik. Apabila Andy Tielman sudah mempersembahkan genre musik Indonesia menjadi musik dunia, Ahmad Dhani justru menodainya sebagai plagiator dan sekaligus memalukan dengan seragam Himmlernya.

            

Tidak ada komentar: