Senin, Maret 15, 2010

Mengapa Indonesia Waters?

About This Blog

Pernahkah Anda berada di suatu tempat, di mana jika Anda melihat ke depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan, bahkan ke  sekeliling Anda, yang terlihat adalah air dan hanya air? Sepanjang mata memandang hingga jauh ke batas ufuk sana...hanya permukaan air yang (tampak) berbatasan dengan kaki langit? Ya,  itulah laut dan samudera. 

Dari titik manapun Anda berada sekarang, kemudian Anda bergerak sembarang arah,  maka pada akhirnya Anda hanya akan tiba di laut. Lautan inilah yang justru jauh lebih luas, lebih besar dari pada tanah tempat kita berpijak sekarang. Dan wilayah yang maha luas itu, masih menyimpan misteri untuk disingkap dan dieksplorasi secara optimal bagi kesejahteraan kita.

Saya tinggal di Indonesia yang lebih dari 2/3 wilayahnya adalah lautan. Gugusan daratan besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17,000 pulau, membentang dari Sabang sampai Merauke. Mereka berserakan terpencar seperti mosaik indah diantara dua samudera besar: Pasifik dan Hindia. Negeri kepulauan ini juga dijepit oleh dua benua besar yang melindungi warganya dari amukan badai laut. Inilah tempat terbaik di dunia untuk berlayar.  Setidaknya, di wilayah ini tidak dikenal istilah taifun atau hurricane.

Indonesia (peta-jakarta.blogspot.com)
Filosof besar asal Yunani, Plato (427 - 347 SM) dalam 'Timaeus and Critias' pernah menggambarkan suatu daratan bersabuk emas di mana alamnya (tanah, udara dan air) yang subur, sangat memungkinkan bagi: lahir, tumbuh dan berkembangnya peradaban manusia, dibandingkan dengan wilayah lain yang memiliki iklim dengan suhu yang ekstrem.

Kontinen yang kemudian disebut Atlantis itu, konon penghuninya memiliki peradaban dengan tingkat kebudayaan tinggi. Namun sayangnya, Atlantis yang disebut surga Eden itu, kini menghilang seiring dengan fenomena alam dan berbagai bencana, seperti: gunung meletus, gempa bumi, tsunami serta mencairnya lapisan es di kutub utara, yang menenggelamkan sebagian daratan!

Sunda Land (Indonesia barat: Jawa, Sumatera dan Kalimantan) beserta semenanjung Malaysia, Singapore dan Thailand, sangat mungkin merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai misteri Atlantis yang hilang itu, karena Sunda-Land adalah sebuah wilayah yang paling sesuai dengan kriteria Eden.

Saya tidak bermaksud berlebihan. Tetapi tanah berikut sungai dan perairan yang luar biasa serta iklim yang nyaman ini lah, yang paling memungkinkan bagi tumbuh dan berkembangnya sebuah kebudayaan awal jika dibandingkan dengan kawasan lain di muka bumi ini yang memiliki iklim yang ekstrem. 

Namun sayangnya, Eden in the East yang memiliki keanekaragaman hayati di dasar lautnya, hingga kini masih belum banyak disentuh. Begitu juga, dengan pegunungan bersabuk emas seperti bukit barisan di punggung pulau Sumatera serta ribuan pantai yang indah nan eksotik yang tersebar di berbagai pulau, kini menanti Anda atau siapa saja yang (datang, menetap atau singgah sementara) di Indonesia untuk menjelajah dan mengeksplorasi kawasan ini lebih jauh.

Para birokrat, politisi serta aktor penentu kebijakan lainnya,  yang menghuni negeri ini, sedang mabuk dengan euforia kebebasan karena sudah terlalu lama dijajah. Baik oleh bangsa asing maupun oleh bangsanya sendiri (termasuk para pimpinannya yang otoriter di masa lalu). 

Lebih menyedihkan lagi, mereka sepertinya lebih banyak tersita waktunya mengurus politik (baca: berebut kekuasaan untuk kepentingan diri dan kelompoknya masing-masing) ketimbang mengurus warisan maha besar yang telah disediakan Tuhan ini untuk kesejahteraan bagi sebanyak mungkin rakyatnya. Maka yang terjadi, penghuni Sunda Land yang seharusnya menjadi bangsa yang superior itu, kini jatuh ke dalam kontras yang menyedihkan: bangsa yang miskin, selalu tertinggal dan  cenderung berorientasi ke daratan!

Melalui blog ini, saya ingin mengajak Anda (melihat dan pergi) ke Laut. Dari gagasan sederhana inilah INDONESIA WATERS diterbitkan. Bukan cerita tentang wilayah yang indah atau lautnya yang kaya, tetapi tentang manusia yang berada dan tinggal di dekatnya. Seperti: tentang Pelayaran, Petualangan Bahari, Kapal Tradisional, dan bagaimana mereka menghadapi Bencana air dari laut. Dan jika saya  menulis tentang AIR MINUM, juga bukan tentang airnya, tetapi mengenai bagaimana manusia yang mengelola air minum tersebut. Seperti institusi publik di Indonesia yang mengurus dan mengelola masalah pemasokan dan distribusi AIR MINUM. 


Mengapa penting? karena air lah sebenarnya yang mendominasi kita, mulai dari lautan hingga ke jagad mikro di dalam tubuh kita.  Namun demikian, tidak bisa dihindarkan juga, sesekali saya menulis beberapa sketsa sosial yang terjadi di Indonesia.

Semua Ide, Pengalaman dan Opini yang ditulis dan di upload di blog ini dimaksudkan untuk berbagi dengan Anda, dengan cara penulisan yang populer tetapi bukan fiksi. Sumber yang saya gunakan di dalamnya berasal dari berbagai bahan yang berserakan, kemudian di kompilasi, di analisis dengan tambahan (sedikit) hasil refleksi.

Tidak semua isi blog ini merupakan karya saya sendiri, tetapi juga ada diantaranya berasal dari karya (tulis dan foto) orang/sumber lain. Dan, jika ada karya dari sumber lain yang saya posting di blog ini, Anda akan menemukan dari mana sumber yang saya gunakan tersebut. Harapan yang sama juga saya tujukan kepada Anda yang berminat dengan materi yang ada di blog ini, silahkan di download dan dipergunakan dengan mencantumkan sumbernya.

Mohon tinggalkan komentar, kesan, kritik atau apa saja. Saya berharap tanggapan Anda dapat: meluruskan, mengoreksi atau memperkaya isi tulisan, sehingga akan sangat membantu saya dalam meng-update isi serta tampilan blog ini di masa mendatang agar lebih bermanfaat bagi pembaca lain yang datang kemudian.

About Me 

Saya sekolah di Bandung, bekerja di Jakarta dan menetap di Bekasi. Pada akhir 1990, saya mulai bekerja di bidang jurnalistik selama lebih 10 tahun.

Me, 2011
Setelah itu, beralih profesi ke bidang : Public Relations, Marketing and Communication. Kemudian bekerja paruh waktu sebagai tenaga ahli (Individual Consultant) pada berbagai lembaga/institusi.Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat.

Saya pernah berlayar di perairan Indonesia dan mengunjungi beberapa negara di kawasan Asia, beberapa tahun silam. Dari pengalaman berlayar itu, timbul ketertarikan terhadap dunia kelautan. Selain itu, pernah juga bekerja untuk sebuah majalah internal di bidang penyediaan, pemasokan dan pendistribusian Air Minum di Indonesia. Kemudian menulis buku tentang Kelautan dan AIR MINUM serta tentang Motivasi, selain menulis berbagai artikel untuk konsumsi media massa.

Meski sekarang saya mengurus bisnis di bidang transhipment dan tidak lagi menjadi wartawan, tetapi 'naluri' untuk menulis itu selalu mengajak saya kembali ke habitat. Maka, di sela-sela waktu senggang saya menulis. 

Kegiatan lain yang saya sukai adalah bepergian ke tempat baru. Bermain bridge (kontrak), bermain musik (band). Juga senang tanaman (hias) dan binatang peliharaan. Saya juga mempunyai banyak teman dari berbagai kalangan. Dan senang berteman dengan siapa saja tanpa memandang asal-usul, suku, ras, golongan, pandangan politik. Bahkan agama dan kebangsaan. 

Anda dapat menemukan saya pada beberapa jejaring sosial yang saya ikuti, seperti di facebook.com; twitter.com; myspace.com; linkedin.com; dll. Adakah kira-kira minat Anda yang sama? Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui kontak di bawah ini.

Ok, sekali lagi, terimakasih telah berkunjung ke blog INDONESIA WATERS!
Saya berharap blog ini bermanfaat dan memberi inspirasi bagi Anda, pada bidang apapun dan dimana pun kini Anda berada.

Hope You all, succeed in every endeavor things...! 

Salam,

Semy Havid
http://www.IndonesiaWaters.Com
http://id.linkedin.com/in/semyhavid
http://www.sfi4.com/11577861/FREE

Tidak ada komentar: