Minggu, Juli 04, 2010

"AGAMA SAYA: FOOT BALL..!"

gegap gempita
di lapangan hijau
'SEPAK BOLA, MENYIHIR WARGA DUNIA


Sejak memasuki babak penyisihan 16 besar hingga 8 besar lalu babak perempat final dan semi final, pesta sepak bola yang digelar federasi asosiasi sepak bola tingkat internasional  (FIFA) dalam kurun empat tahun sekali ini, benar-benar telah menyihir hampir seperempat warga dunia. 


Kejuaraan dunia Sepak Bola terbukti mampu menyedot perhatian publik, peminat, penggemar dan pencinta sepak bola di seantero jagad ini. Bagi mereka yang tidak sempat (atau tidak bisa) berkunjung ke Johannesburg, Afrika Selatan, masih bisa menikmati permainan ini di depan layar kaca televisi. Suatu rekor fantastik bagi sebuah agenda bersama yang melibatkan perhatian massa (penonton dan pemirsa) dalam jumlah yang luar biasa besar. 



Meski bagi warga di belahan dunia yang lain, seperti Asia, harus cukup puas kalau 'keterlibatan' mereka hanya diwakili oleh kesebelasan Jepang. Atau Ghana dari Afrika dan underdog Paraguay dari Amerika Latin. Sedangkan perwakilan dari Eropa di wakili Jerman, Spanyol dan Belanda.   


Sebuah agenda dunia yang berhasil memprovokasi munculnya histeria bagi demikian banyak orang. Mulai dari para petinggi negara yang terseret perhatiannya dari sidang di fora G-20 hingga orang-orang di jalanan, nonton bareng di cafe, di pinggir-pinggir jalan, bahkan juga ke sudut-sudut gang sempit dan  lorong-lorong kumuh, nonton bola bareng! 


Belum lagi mereka yang dengan setia berkumpul bersama kerabat  di rumah-rumah. Rasanya kurang puas , jika tidak ada teriakan, cacian dan makian. Seolah  penonton lebih pintar dari pemain bola. Begitu pula, kini semakin banyak saja bermunculan komentator amatir dengan beragam analisisnya. Mulai dari yang serius hingga yang guyonan. Inilah suasana yang menghangatkan pertemuan dimana orang-orang berkumpul. Ya, dalam pekan-pekan ini, warga dunia seolah tekena demam bola!


Menjelang jam penayangan di layar televisi, jalanan di Ibukota hingga ke pinggiran di Bodetabek (Bogor, Bekasi dan Tangerang) yang biasa selalu macet kini tampak sepi! Lalu lintas terasa lengang. Sementara, sorak sorai, teriakan, celotehan, keluhan dan ledakkan emosi lainnnya terdengar di mana orang-orang berkumpul. Teriakan terasa lebih panas lagi di pasar taruhan!


bintang-bintang
bola
Sebagian warga memang telah terbius! Histeria massal di lapangan hijau, telah menjalar ke ruang-ruang privat, di rumah-rumah dan keluarga. Tidak saja melibatkan para orang tua, tetapi juga para pemuda dan remaja bahkan hingga ke anak-anak sekalipun! Emosi memang mudah menjalar! Ia tak mengenal suku, agama, ras, warna kulit atau jenis kelamin. The Greatest Match memang menyihir. 


Mengapa sepak bola memiliki daya tarik yang kuat? Di sana ada pressure, ada pleasure, ada histeria, ada kekaguman, ada adu kecepatan, ada phisical strength, ada luapan kegembiraan, sekaligus pula ada kesedihan dan kekecewaa. Bahkan, sumpah serapah, maki-maki, kemarahan, umpatan, hingga dukungan dan acungan jempol, beraduk campur menjadi satu. Wuiiih....rasanya tidak ada pertunjukkan yang bisa melebihi kelengkapan pelibatan emosi yang sedemikian besar selain SEPAK BOLA. Senandung lagu hingga tiupan rerompet, drum dan suara dengungan bak laron atau lebah yang terus-menerus berkumandang sepanjang permainan.   


histeria pemuja
bintang
Kejuaraan Sepak bola telah melahirkan bintang-bintang muda yang dipuja-puja para gadis. Kejuaraan dunia sepak bola hanyalah pintu pembuka bagi penghasilan berlimpah setelah mereka bermain di berbagi klub mahal, terkenal dan bergengsi. Ia bisa disorot ribuan kamera televisi dan diulas jutaan lembar surat kabar dan majalah. Dan kejuaran dunia Sepak Bola merupakan arena yang memungkinkan hal itu semua.


Seorang petugas Imigrasi di Bandara Soekarno -Hatta, Cengkareng, Jakarta,  suatu ketika sempat terperangah, setelah memeriksa paspor Orang Asing yang ternyata pemain sepak bola asal Eropa. Dalam wawancaranya, sang petugas menanyakan: ''Apa agama Anda?''  Dan sang Pemain bola itu  spontan menjawab: ''FOOTBALL!'' katanya tanpa tedeng aling-aling bahkan dengan air muka serius.  


He..he..he, kini sebuah permainan telah bisa menukar suatu pengikat jiwa yang bernama agama. Sepak Bola, Foot Ball, Soccer atau apapun sebutannya, kini memang makin menggila. Para pelaku bisnis pun dengan jeli menangkap momentum kejuaraan empat tahunan ini, sebagai ajang promosi, sarana marketing dan direct selling atau sekadar mempertahankan brand image, melalui tayangan berbagai saluran media massa. 


Jika dulu, sepakbola hanya dianggap sebagai olahraganya kaum lelaki, maka kini para perempuan pun semakin banyak yang terlibat. Dan malam ini, saya menikmati babak Perempat Final antara Jerman VS Argentina dan menjelang dini hari Paraguay VS Spanyol. Selamat menikmati. Mari kita lupakan sejenak kepenatan kerja atau masalah-masalah yang setiap hari terasa menekan dan mendominir pikiran kita. 


Untuk menikmati saluran langsung itu, sekarang ini tidak perlu harus menggunakan saluran TV berbayar (paid TV) yang gratisan  (non-paid) pun bisa! Asal siap saja dijejali beragam tayangan iklan! Tetapi tidak usah khawatir, toh remote control ada dalam genggaman tangan Anda. Maka, sebenarnya Anda lah pemilik dari keinginan Anda sendiri. Bukan produser, penjaja iklan atau para penjual barang! 

Tidak ada komentar: